Jumat, 21 Januari 2011

Bullet For My Valentine



   Tanggal 4 Februari 2009 kota Jakarta lagi-lagi di ‘berisikkan’ oleh salah satu band metal bernama Bullet For My Valentine (BFMV). Band metal core asal Bridgend, Wales ini terhitung sukses menggoyang Tennis Indoor Senayan. Puluhan bahkan mungkin ratusan abg (anak baru gede) datang memadati konser band ini yang di prakarsai oleh Java Musikindo.

  Ok, dalam konser ini memang tidak ada opening band, namun di luar venue ada panggung kecil atau istilahnya Welcoming Stage dan The SIGIT main di tempat itu. Band asal Bandung berhasil menghibur para penonton yang akan masuk ke dalam venue acara. The SIGIT sangat All Out malam itu. Cukuplah untuk membuat telinga kita dicumbu awal oleh raungan distorsi gitar agar tidak terkejut dengan suara gitar berdistorsi tingkat tinggi dari Bullet For My Valentine. ‘Scream Aim Fire’ menjadi lagu pembuka dari konser BFMV semalam. ‘Wah, bakalan tensi tingkat tinggi nih’ ucap beberapa orang berkomentar. Alunan musik metal core sangat menyengat telinga, serta menggangu jalannya irama detak jantung kita pada malam itu. Lagu ke 2. Take It Out pun tak kalah menampar muka, setelah membawakan lagu ke 3. yang berjudul 4. Words to (choke upon), Matt Tuck sang vokalis berkata, “Hello Jakarta, are you feeling fuc..ng allright? Lets start the party ok.” Langsung menggema lagu ke 4 Ashes Of The Innocent, yang di susul dengan lagu Hand Of Blood, All These Things I hate, Tears Don’t Fall, dan Say Goodnight.

    
Wuih, Metal Up Your Ass. Matt juga sempat menyuruh para penonton untuk melakukan Circle Pit dan boom, seluruh abg yang hadir malam itu pun semakin menjadi liar! Selesai membawakan lagu ke 8. (Say Goodnight), tiba-tiba saja lampu di panggung menjadi gelap dan padam. Para personil BFMV menghilang kebelakang pangung, tak lama kemudian terdengar suara gemuruh halilintar yang membuat suasana menjadi sedikit dingin, begitu lampu di panggung bersinar kembali, para personil BFMV langsung memainkan lagu Eye Of The Storm, Spit You Out dan Hearts Burst Into Fire. Layaknya sebuah konser, sudah pasti ada sebuah encore, setelah menyelesaikan lagu ke 11. (Hearts Burst Into Fire) mereka menghilang ke belakang panggung. Sontak saja para penonton yang di dominasi oleh anak-anak abg ini berteriak, We Want More berulang-ulang kali. Tak lama kemudian mereka muncul kembali dan membawakan lagu Walking The Demon, dan lagu berjudul Forever and Always dijadikan lagu penutup konser malam itu.

Apakah BFMV adalah sebuah band metal kekinian? Mungkin saja. Tetapi setidaknya malam itu BFMV dapat membuktikan kalau mereka tetap menjaga api dari musik metal agar tetap menyala tinggi.Terima kasih untuk pihak Java Musikindo atas terselenggranya liputan konser ini.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar